Mengapa Sufi Akrab dengan Seni? (1)

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Pertanyaan ini menarik untuk dikaji, apakah seni menjadi faktor dalam proses pencapaian target kaum sufi atau karena perilaku sufi yang mengekspresikan nilai seni, atau keduanya saling berkontribusi? 

Artinya, seni bisa membantu melahirkan suasana batin yang halus, indah, dan estetis. Pada saat bersamaan, jiwa sufi yang halus, lembut, dan estetis mengekspresikan sesuatu yang bernilai seni.


Dalam lintasan sejarah dunia Islam, banyak sekali sufi yang seniman dan seniman yang jadi sufi. Bahkan, terkadang ada di antara mereka sulit membedakan mana di antara keduanya lebih menonjol pada diri seorang sufi, apakah dia sebagai sufi atau sebagai seniman. 

Sebut saja Jalaluddin Rumi, yang lahir di Balkh, 6 Rabiul Awal 604 H atau 30 September 1207 M. Ia dikenal bukan hanya sebagai sufi yang mampu menjadi komposer seni musik, yang lebih dikenal dengan sebutan Whirling Dervish (shema), tetapi juga melalui puisinya yang terekam di dalam master piece-nya,Matsnawi, yang oleh pengikutnya disebut sebagai ‘Alquran dalam bahasa Persia’ atau wahyu tentang makna batin Alquran.

Hegel menganggap Rumi sebagai penyair dan pemikir terbesar dalam sejarah dunia. Pujian senada dituturkan Maurice Barres, penulis Prancis. Setelah bergelut dengan puisi-puisi Rumi, ia menyadari akan kekurangan Shakespeare, Goethe, dan Hugo. Prof RA Nicholson setelah me nerjemahkan Matsnawi ke dalam versi Inggris, menyebut Rumi sebagai penyair mistik terbesar sepanjang abad (the greatest mystic poet of any age).

Sejak semula, Islam dan dunia seni memang bagaikan sebuah mata uang yang memiliki dua sisi. Islam tanpa seni dan seni tanpa Islam tidak akan mencapai kesempurnaan. Islam merupakan ajaran Tuhan yang memerlukan seni di dalam mengartikulasikan kedalaman aspek kebatinan dari ajaran itu. 

Seni merupakan bagian dari sisi dalam manusia yang membutuhkan lokus untuk mengaktualisasikan nilai-nilai estetisnya. Islam dan seni menuntut ekspresi rasa yang amat mendalam dari manusia. Islam berisi ajakan kelembutan, kedamaian, kehalusan, dan harmoni kepada pemeluknya, sedangkan seni menawarkan ajakan-ajakan itu.

Komentar

Postingan Populer